Diseminasi Penelitian “Model Komunikasi Sosial dalam Pencegahan Stunting”
Kamis (26/06) Bidang Riset Inovasi Daerah dan Pengendalian Bappeda Kabupaten Bantul sukses menggelar kegiatan Diseminasi Penelitian dengan tema Analisa Dampak Penanganan Stunting di Kabupaten Bantul secara luring di Waroeng Omah Sawah Timbulharjo, Sewon, Bantul.
Kegiatan diseminasi ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Aris Suharyanta, S.Sos., M.M., Kepala Perangkat Daerah, Panewu, Puskesmas, Lurah serta Narasumber dari Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Budhi Haryanto, MM beserta tim penelitian.
Wakil Bupati Bantul dalam sambutan pengarahan menegaskan bahwa beberapa prioritas pembangunan salah satunya tentang penanganan stunting. Kegiatan diseminasi diharapkan mampu mendorong kolaborasi berbagai stakeholder dan mendapatkan saran rekomendasi pelaksanaan program penanganan stunting dari akademisi dan praktisi.
Narasumber Prof. Dr. Budhi Haryanto, MM memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Model Komunikasi Sosial dalam Pencegahan Stunting : Pengaruh Edukasi Publik, Komunikasi Antarpribadi, dan Keterlibatan Tokoh terhadap Gizi Anak dan Pola Asuh Keluarga.” Terdapat beberapa saran rekomendasi untuk pemerintah daerah antara lain :
- Mengubah pendekatan komunikasi dari seremonial ke dialogis dengan cara membangun kedekatan emosional, menggunakan bahasa lokal dan disampaikan oleh figur yang dipercaya warga seperti tokoh agama maupun kader RT/RW.
- Mewajibkan keterlibatan keluarga dalam program desa seperti melibatkan peran ayah dan ibu berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu,
- Memberikan edukasi gizi sebagai syarat penerima manfaat bantuan atau program pangan tambahan.
- Mengalokasikan minimal 10% dari dana desa untuk program pencegahan stunting yang terintegrasi seperti pelatihan kader, penyuluhan keluarga dan dapur sehat padukuhan.
- Membangun sistem kerja terpadu lintas sektor di tingkat desa dengan melibatkan PKK, bidan desa, tokoh adat dan guru PAUD secara rutin dan terkoordinasi dalam pemantauan tumbuh kembang anak.
Berdasarkan forum diseminasi penelitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa keterlibatan dan komunikasi dalam keluarga menjadi kunci. Selain itu, dukungan dari pemerintah kapanewon, kalurahan sampai dengan tingkat lokal atau pedukuhan juga akan memperkuat dampak komunikasi. Peran lurah, kader serta dana dan regulasi lokal sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku dalam mencegah stunting. Untuk selanjutnya hasil dari penelitian ini akan disampaikan kepada Tim Penanganan Stunting, sabagai salah satu pertimbangan dan masukan dalam penyusunan program-program kegiatan dan pengambilan kebijakan.