Aplikasi Sidharma Paseban Diluncurkan, Pertama di Indonesia
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul Abdul Halim Muslih diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Bantul, Hermawan Setiaji, meluncurkan aplikasi Sidharma Paseban (Sistem Informasi Tridharma Perguruan Tinggi Berbasis Pentahelix, Sinergi dan Berkelanjutan) di Kabupaten Bantul, Selasa (8/10/2025), di Gedung Induk Kompleks Parasamya.
Ini merupakan hasil kolaborasi Bappeda Bantul melalui Kabid Riset Inovasi Daerah dan Pengendalian, Eni Kriswandari, yang sedang melaksanakan Diklatpim dalam Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) 3 yang diselenggarakan Badan Diklat DIY.
Pembangunan aplikasi ini merupakan wujud kolaborasi Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) Yogyakarta.
Kepala Bappeda Bantul, Ari Budi Nugroho, menjelaskan aplikasi ini mempermudah Perguruan Tinggi dan mahasiswa untuk melakukan pengabdian di Kabupaten Bantul.
Para pembuat aplikasi Sidharma Paseban. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
"Jadi dalam aplikasi ditampilkan menu yang berisi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Kabupaten Bantul, di mana permasalahan itu di-upload oleh setiap mitra atau OPD kemudian diverifikasi oleh Bappeda. Dari permasalahan tersebut, Perguruan Tinggi atau mahasiswa yang akan melakukan pengabdian di Kabupaten Bantul bisa memilih OPD mana yang cocok dengan bidang yang akan mereka pilih," terangnya.
"Ibaratnya ini adalah etalase permasalahan atau 'keranjang kuning'. Jadi nanti mahasiswa ataupun perguruan tinggi termasuk dosen bisa 'berbelanja' masalah apa yang akan mereka bidik untuk dilakukan pengabdian. Setelah ketemu permasalahan tersebut yang bersangkutan bisa langsung mendalami dengan menghubungi OPD terkait," lanjutnya.
Selama ini sebelum ada aplikasi, ketika PT akan melakukan pengabdian harus datang ke Bappeda. Kemudian menanyakan persoalan-persoalan yang ada baru kemudian mereka mencari mana yang cocok dengan bidang mereka.
Ini tentu membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Dengan aplikasi akan mempermudah karena Perguruan Tinggi dan mahasiswa mana pun bisa mengakses aplikasi tersebut setelah sebelumnya melakukan pendaftaran dan akan diberi akun oleh admin. "Targetnya program pengabdian juga akan semakin berdampak bagi masyarakat Bantul," kata Ari.
Dua bulan
Eni Kriswandari menjelaskan pembuatan aplikasi ini dimulai sejak bulan Agustus 2025. Mulai pendataan hingga launching membutuhkan waktu sekitar dua bulan. "Aplikasi terkait pengabdian Perguruan Tinggi selama ini saya lihat belum ada. Jadi ini merupakan aplikasi pertama yang ada di Indonesia dan saya terima kasih sudah mendapat dukungan dari UDTI Yogyakarta," kata Eni didampingi Rektor UTDI, Sri Redjeki.
Setelah launching langkah selanjutnya akan dilakukan bimtek kepada pihak terkait. "Aplikasi ini adalah salah satu aplikasi wujud kepedulian UTDI untuk pengembangan wilayah khususnya Bantul. Selama ini kalau akan melakukan pengabdian masih manual. Misal mengajukan judul atau riset masih menebak-nebak atau menghubungi kabupaten dan bertanya siapa yang punya link. Maka kadang hal ini tidak nyaman karena tidak semua punya link," kata Sri.
Adanya aplikasi mempertemukan problem solver yakni PT dan banyak keinginan dari kabupaten. Pada aplikasi terdapat empat user yakni mahasiswa, dosen, portal KKN dan portal mitra yang dikelola Bappeda sebagai super admin.
Prof Setyabudi Indartono selaku Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta berharap adanya aplikasi baru akan meningkatkan manajemen kerja sama antara Pemda Bantul dengan stakeholder dan lingkungan perguruan tinggi. (*)
Sumber: https://koranbernas.id/aplikasi-sidharma-paseban-diluncurkan-pertama-di-indonesia