Kabupaten Bantul Lolos 10 Besar Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2022
Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2022 merupakan rangkaian evaluasi melalui tiga tahap yaitu penilaian dokumen, presentasi dan wawancara, serta verifikasi. Kabupaten Bantul telah mengikuti penilaian tahap I dan tahap II dan dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap III (10 besar kabupaten).
Pada penilaian tahap III, verifikasi dilaksanakan secara hybrid melalui FGD (Forum Grup Discussion) dan kunjungan lapangan. Sesi FGD online telah dilaksanakan secara daring di hotel Ros in pada hari Senin (28/03) dengan mengandeng stakeholders dan Perangkat Daerah terkait. FGD bertujuan untuk konfirmasi dan menggali informasi lebih dalam dari stakeholders non-Bappeda terhadap proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Bantul terkait penyusunan RKPD 2022, pelaksanaan sasaran pembangunan daerah serta inovasi. Tim penilai dibagi menjadi dua yaitu Tim Penilai Independen (TPI) dan Tim Penilai Umum (TPU).
Durasi FGD selama 125 menit yang terdiri dari pembukaan, pengenalan stakeholders oleh ibu Ir. Fenty Yusdayati, M.T selaku Kepala Bappeda, konfirmasi terkait upaya program unggulan, proses perencanaan pembangunan dan inovasi lalu dilanjutkan dengan sesi diskusi selama 60 menit dan penutup. Pada tema proses penyusunan RKPD 2022 teknokratik, Kabupaten Bantul menggandeng perguruan tinggi (UGM, UTDI, UNY, UPY dan UKDW), Perangkat Daerah (Dinas Kebudayaan, DKUKMPP, Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup), Politik (Bapak Hanung Raharja, S.T, Ketua DPRD Kabupaten Bantul). Sub tema top down/ bottom up, stakeholders yang memberikan konfirmasi adalah Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi Umum, Asisten Administrasi Pembangunan dan Perekonomian, Paniradya Pati Kaistimewan dan Paguyuban Lurah. Sub tema partisipatif stakeholders yang memberikan konfirmasi adalah perwakilan CSR pertamina, CSR BPD, Disabilitas Pertuni, FONABA, KADIN dan Ketua Tim Pengerak PKK.
Pada tema upaya pencapaian kinerja, hadir wakil ketua Forum CSR dan Ketua IWAPI Bantul, Erwin Yuniati, S.H serta Perangkat Daerah (Disnakertrans, DPUPKP, Dikpora, Diskominfo dan BPKPAD). Pada Tema Inovasi, stakeholders yang memberikan konfirmasi antara lain Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Panewu, Lurah, KWT Dusun Kiringan dan Dukuh Ngelosari.
Pada sesi kunjungan lapangan Selasa (29/03), tim penilai mengunjungi lokasi inovasi dan program unggulan. Kunjungan lapangan inovasi Bantul Seroja (Sehat Ekonomi Meningkat Karo Jamu) dilaksanakan di beberapa sentra jamu yaitu rumah produksi jamu Padukuhan Watu Kapanewon Sedayu, Desa Wisata Jamu Kiringan, dan Padukuhan Ngelosari Kapanewon Piyungan. Rute perjalanan menuju rumah produksi jamu Padukuhan Watu melewati sentra industri gerabah Kasongan. Perjalanan dari Desa Wisata jamu Kiringan menuju Padukuhan Ngelosari melewati Kapanewon Imogiri (The Cosmological Axis of Yogyakarta and Historical Landmarks) dan Desa Wisata Mangunan. Tim Penilai berisitrahat di rumah makan Nata Damar di Kapanewon Dlingo dan meninjau ampitheater di Pinus Asri Dlingo.